Senin, 29 Mei 2017

MAKALAH WAN



MAKALAH MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PERANGKAT YANG TERSAMBUNG JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)









NAMA KELOMPOK : KELOMPOK 8
NAMA ANGGOTA    :
  1.NADA ROSMAWATI          (20)
  2.MUDITA KENTAKA .S      (21)
  3.RAMADHAN DESTA .D    (29)
KELAS                        : XI TKJ 4

SMK NEGERI 1 BUKATEJA



 KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkena-Nya kami dapat mengerjakan tugas ini dengan baik.
Dari tugas ini saya mengambil makna bahwa dalam mengerjakan tugas, maka dengan otomatis kita telah diajarkan untuk bagaimana kita dapat mencari pengetahuan yang baru dengan sendirinya atau dengan mandiri tanpa penjelasan dari orang lain. Pada masa – masa sekarang adalah masa dimana kita mencari atau mengembangkan pengetahuan kita untuk menjunjang masa depan kita yang baik. Denga adanya pengetahua atau kepintaran orang dapat berjalan dengan jarak yang sangat jauh dalam waktu yang sangat singkat.
Dengan demikian makna yang kami ambil yaitu dengan semaik banyak pengetahuan yang kita dapat atau terima maka kebutuhan hidup kita pun terpenuhi semuanya dengan baik.


Tim Penyusun


  

VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK)
    A.    PENGERTIAN VPN
VPN adalah koneksi jaringan komputer pribadi (jaringan lokal/LAN) yang menggunakan jaringan nonpribadi (internet) untuk menghubungkan antara 2 titik (sebuah client dengan suatu jaringan lokal atau antar 2 jaringan lokal) dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. Konsep VPN disebut juga dengan tunneling, yang artinya VPN diibaratkan sebagai sebuah terowongan khusus yang hanya diketahui orang-orang tertentu untuk mengakses suatu lokasi ke lokasi lainnya.



    B.    JENIS – JENIS VPN
1.       Jenis – jenis VPN berdasarkan protokol :
    *    Point-to-Point Transfer Protocol (PPTP)
    *    Layer 2 Transfer Protocol (L2TP)
    *    Secure Socket Layer / Transport Layer Security (SSL/TLS)
    *    Secure Socket Tunneling Protocol (SSTP)
    *    Internet Key Exchange (IKEv2)
    *    Routing Protocols (MPLS/BGP)

2.       Jenis – jenis VPN berdasarkan koneksi/topologi :
a.       Jaringan Privat melalui ISP
VPN jenis ini biasanya menggunakan konsep MPLS dengan BGP Routing. VPN dengan konsep ini memakan biaya yang lebih besar namun dengan keamanan yang sangat tangguh.

VPN Site to Site
VPN jenis ini menghubungkan kedua jaringan lokal, misalnya: kantor pusat dengan kantor cabang. VPN ini tidak memerlukan peran ISP dalam implementasinya dan memakan biaya yang murah dengan keamanan yang disesuaikan dengan protokol VPN yang digunakan.
c.              Road Warrior
Road warrior berarti koneksi VPN yang menghubungkan perangkat personal dengan suatu jaringan lokal melalui internet. Road warrior dapat dikombinasikan dengan VPN Site to Site sehingga dapat menghubungkan dengan perangkat personal.

   C.    METODE SECURITY VPN
1.       Firewall
Firewall memberikan retriksi yang kuat di antara jaringan privat perusahaan dengan jaringan publik (internet). Kita dapat mengeset firewall untuk melindungi port-port koneksi terbuka, memeriksa tipe paket-paket mana yang perlu diteruskan, dan protokol-protokol mana yang diizinkan. Kita biasanya sudah memiliki rancangan firewall sebelum mengimplementasikan VPN, tetapi firewall dapat juga kita libatkan dalam sesi-sesi VPN.
2.       Enkripsi
Enkripsi (encryption) tidak lain proses penyandian (encoding) data yang diambil dari satu komputer ke komputer lain. Data disandikan ke bentuk tertentu yang tak mudah dibaca dan hanya penerima yang sah saja yang dapat mengembalikan sandi ke bentuk semula, yang dikenal dengan decode. Terdapat dua kategori sistem enkripsi yaitu Symmetric-key encryption dan Public-key encryption.
Dalam symmetric-key encryption, komputer-komputer memiliki sebuah kunci spesial yang disebut secret key yang berguna untuk mengenkripsi paket informasi sebelum dikirim ke komputer lain melalui jaringan. Di sini kita dituntut mengetahui terlebih dahulu komputer-komputer mana yang akan berkomunikasi sehingga masing-masing diberikan kunci (key) tersebut.
Symmetric-key encryption pada prinsipnya sama dengan ’kode rahasia’ yang harus diketui masing-masing komputer yang berkomunikasi sehingga masing-masing komputer yang berkomunikasi sehingga mereka dapat melakukan decoding. Dalam public-key encryption, kita menggunakan kombinasi kunci : private key dan public key. Private key hanya diketahui oleh komputer kita, sementara public key diberikan oleh komputer kita ke komputer-komputer lain yang ingin berkomunikasi secara secure dengan kita. Untuk melakukan decode pesan yang terenkripsi, komputer-komputer penerima harus menggunakan kunci publik yang diberikan komputer kita dan menggunakan private key mereka sendiri. Salah satu utility public-key encryption yang popular saat ini adalah Pretty Good Privacy (PGP) yang memungkinkan kita mengenkripsi beragam pesan.
3.       IPSec
Internet Protocol Security Protocol (IPSec) memberikan kapabiliti sekuriti yang lebih jauh melalui algoritma-algoritma enkripsi dan autentikasi (authentication). IPSec memiliki dua mode enkripsi, yaitu Tunnel dan Transport. Tunnel bekerja mengenkripsi header dan payload yang dimiliki setiap paket data, sedangkan Transport hanya mengenkripsi payload-nya saja. IPSec dapat mengenkripsi data di antara device-device berikut : Router-to-router, Firewall-to-router, PC-to-router, dan PC-to-server.
4.       AAA Server
Server-server AAA (Authentication, Authorization and Accounting) banyak diimplementasikan untuk memberikan akses yang lebih aman dalam sebuah environment remote-remote VPN. Saat request pembentukan sesi dating dari sebuah klien dial-up, request tersebut di-proxy-kan ke server AAA (AAA server). AAA kemudian melakukan pengujian sebagai hal-hal berikut :
    *    Siapa Anda (Authentication)
    *    Apa yang boleh Anda lakukan (Authorization)
    *    Apa yang sebenarnya Anda lakukan (Accounting)
    *    Informasi Protokol-Protokol Virtual Private Network (VPN)

    D.    FUNGSI UTAMA TEKNOLOGI VPN
1.       Confidetiality (kerahasiaan)
 Teknologi VPN memiliki sistem kerja mengenkripsi semua data yang lewat melaluinya. Biarpun ada pihak yang dapat menyadap data Anda yang lalu-lalang, namun belum tentu mereka bisa membacanya dengan mudah karena memang sudah diacak.  
2.       Data Integrity (Keutuhan Data)
 VPN memiliki teknologi yang dapat menjaga keutuhan data yang Anda kirim agar sampai ke tujuannya tanpa cacat, hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang lain.
 
3.       Origin Authentication (Autentikasi Sumber)
VPN mempunyai kemampuan untuk melakukan autentifikasi terhadap sumber dari pengiriman data yang akan di terimanya. VPN dapat melakukan pemeriksaan kepada data yang masuk dan mengakses informasi dari sumbernya, lalu alamat dari sumber data tersebut akan di setujui jika proses autentifikasi berhasil, dengan begitu VPN dapat menjamin semua data yang di kirimkan dan juga yang diterima berasal dari sumber yang memang benar-benar seharusnya tidak ada.

    E.     KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN VPN
    1.       Keunggulan atau Kelebihan VPN
 Diantaranya adalah sebagai berikut :
   *    Remote Access, dengan VPN kita dapat mengakses komputer atau jaringan kantor, dari mana saja selama terhubung ke internet.
  *    Keamanan, dengan koneksi VPN kita bisa berselancar dengan aman ketika menggunakan akses internet publik seperti hotspot atau internet cafe.
   *    Menghemat biaya setup jaringan, VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan public yang sudah ada tanpa perlu membangun jaringan pribadi.
    2.       Kelemahan atau Kekurangan VPN
Diantaranya adalah sebagai berikut :
   *    Koneksi internet (jaringan publik) yang tidak bisa kita prediksi.
   *    Perhatian lebih terhadap keamanan,  untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN.

   F.     PROTOKOL VPN
   1.     VPN PPTP
VPN PPTP singkatan dari Point-to-Point Tunneling Protocol (Protokol Kanalisasi Titik ke Titik). VPN PPTP menciptakan kanal dan menangkap data. Digunakan oleh para pengguna jarak jauh untuk menyambungkan mereka dengan jaringan VPN menggunakan koneksi internet mereka yang sudah ada. VPN sangat bermanfaat baik bagi pengguna bisnis atau pengguna rumahan. Untuk mengakses VPN, pengguna masuk VPN memakai kata sandi yang sudah diakui. Penggunaan pribadi dan bisnis tidak perlu membelinya dan pemasangan perangkat keras ekstra dan fasilitasnya secara khusus dijajakan sebagai perangkat lunak tambahan yang tidak mahal. VPN PPTP digunakan secara luas karena kompatibilitas-nya dengan sistem Windows, Mac, dan Linux. Kerugian dari memakai VPN PPTP adalah layanan ini tidak menyediakan enkripsi dan  ketergantungannya pada PPP atau Protokol dari Titik ke Titik untuk melaksanakan tindakan pengamanan.
   2.     VPN L2TP
L2TP adalah singkatan dari Layer to Tunneling Protocol (protokol lapisan ke kanalisasi) yang dikembangkan oleh Microsoft dan Cisco. Merupakan VPN yang secara khusus digabungkan dengan protokol keamanan VPN lainnya guna membentuk koneksi VPN yang lebih aman. VPN L2TP membentuk kanal antara dua titik koneksi L2TP dan VPN lain seperti protokol IPsec yang mengenkripsi data dan memusatkan pada mengamankan komunikasi antar kanal-kanal. Kekurangan VPN L2TP sama dengan VPN PPTP. Keduanya mulai memunculkan perbedaan berkenaan dengan kerahasiaan data mereka dan integritas datanya. VPN L2TP menyediakan keduanya sedangkan VPN PPTP tidak demikian.
   3.     IPsec
IPsec adalah singkatan dari  Internet Protocol Security. IPsec merupakan protokol VPN yang digunakan untuk mengamankan komunikasi internet lintas jaringan IP. Kanal dipersiapkan di situs jauh yang memungkinkan akses ke situs pusat Anda. IPsec berfungsi untuk mengamankan komunikasi protokol internet dengan memverifikasi masing-masing sesi dan mengenkripsi secara individu paket data di seluruh koneksi. Ada dua mode di mana VPN IPsec beroperasi. Dua mode tersebut adalah mode transportasi dan mode kanalisasi. Kedua mode ini memproteksi transfer data antara dua jaringan yang berbeda. Selama mode transportasi, pesan dalam paket data dienkripsi. Dalam mode kanalisasi, seluruh paket data dienkripsi. Keuntungan pada penggunaan VPN IPsec adalah VPN ini dapat juga dipakai sebagai tambahan pada protokol keamanan lainnya guna memberikan sistem keamanan yang lebih tangguh.
Meskipun IPsec merupakan VPN yang layak untuk dimiliki, kekurangan terbesar dari memanfaatkan protokol ini adalah pemasangan klien yang memakan banyak waktu berharga yang pasti terjadi sebelum bisa memakainya.
   4.     PPTP Over L2TP
PPTP Over L2TP memberikan sarana PPTP menggunakan protokol L2TP.
   5.     IP in IP
IP in IP menyelubungi IP datagram dengan IP header tambahan. IP in IP berguna untuk meneruskan paket data melalui jaringan dengan policy yang berbeda. IP in IP juga dapat digunakan untuk meneruskan multicast audio dan video data melalui router yang tidak mendukung multicast routing.


IPV6
    A.      PENGENALAN IPV6
Alamat IP versi 6 (alamat IPV6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.


    B.       TERMINOLOGI IPV6
Beberapa terminologi yang digunakan adalah sebagai berikut :
     a.        Paket
Sebuah IPV6 Protocol Data Unit (PDU), terdiri dari header dan payload (beban) yang dibawahnya. Di IPV4, biasanya disebut sebagai paket atau datagram.
     b.       Node
Sebuah divais/alat yang mengimplementasikan IPV6.
     c.        Router
Sebuah node IPV6 yang memforward paket, berdasarkan IP address, tidak secara explisit dialamatkan pada dirinya. Dalam terminologi TCP/IP yang lama, alat ini disebut sebagai gateway.
     d.       Host
Node yang bukan router, biasanya adalah system pada end-user.
     e.        Link
Media dimana node saling berkomunikasi satu sama lain melalui lapisan protokol data link, seperti : ATM, frame relaym SMDS Wide Area Network, atau Ethernet LAN.
     f.         Neighbor
Node yang tersambung pada link yang sama.

    C.       PAKET IPV6
Paket terdiri dari komponen berikut :
    1.     Header IPV6
Header IPv6 ini akan selalu ada dengan ukuran yang tetap yaitu 40 bytes. Header ini merupakan penyederhanaan dari header IPv4 dengan menghilangkan bagian yang tidak diperlukan atau jarang digunakan dan menambahkan bagian yang menyediakan dukungan yang lebih bagus untuk komunikasi masa depan yang sebagian besar adalah trafik real-time. Beberapa perbandingan kunci dari header IPv4 dan IPv6 : Jumlah header field berkurang dari 12 (termasuk option) pada header IPv4 menjadi 8 pada header IPv6. Jumlah header field yang harus diproses oleh router antara (intermediate router) turun dari 6 menjadi 4 yang membuat proses forwarding paket IPv6 normal menjadi lebih efisien. Header field yang jarang terpakai seperti fields supporting fragmentation dan option pada header IPv4 dipindahkan ke extension header IPv6. Ukuran header IPv6 memang bertambah dua kalinya, yaitu dari 20 bytes pada header minimum IPv4 menjadi tetap sebesar 40 bytes. Namun keuntungannya adalah header untuk  pengalamatan menjadi 4 kali lebih panjang dari IPv4 (dari 32 menjadi 128 bit) yang menyebabkan tersedianya jumlah alamat yang jauh lebih besar.
    2.     Extention Headers
Header dan extension header pada IPv6 ini menggantikan header dan option pada IPv4. Tidak seperti options pada IPv4, extension headers  IPv6  tidak memiliki ukuran maksimum dan dapat diperluas untuk melayani kebutuhan komunikasi data di IPv6.  Jika pada header IPv4 semua option akan dicek dan diproses jika ada maka pada extension headers IPv6 hanya ada satu yang harus diproses yaitu Hop-by-Hop Options. Hal ini akan meningkatkan kecepatan pemrosesan header IPv6 dan meningkatkan kinerja forwarding paket IPv6. Extension header yang harus didukung oleh setiap titik IPv6 yaitu : Hop-by-Hop Options header, Destination Options header, Routing header, Fragment header, Authentication header , dan Encapsulating Security Payload header.
    3.     Protocol Data Unit (PDU) dari layer yang lebih tinggi (upper layer)
Protocol Data Unit (PDU) layer yang lebih tinggi pada dasarnya terdiri dari header protokol layer yang lebih tinggi dan payload yang terkandung di dalamnya misalnya saja TCP, UDP atau ICMPv6.

    D.      ALOKASI IPV6
Secara umum untuk hal tersebut ada dua mekanisme:
   * Via native connectivity. Misal, kita berlangganan koneksi internet dengan alokasi IPv6 secara langsung ke Internet Provider
   * Via IPv6-in-IPv4 tunnelling. Dengan cara ini kita bisa mendapatkan alokasi IPv6 dengan menggunakan metode tunnel melalui koneksi IPv4. Dengan cara ini bisanya akan melakukan tunnel ke 6to4 relay router yang ada di Internet Provider atau juga melalui perantara tunnel broker.

Pada dasarnya distribusi dan alokasi dari IP Address diatur oleh sebuah badan organisasi dunia yang disebut IANA (Internet Assaigned Numbers Authority). Dan IANA sendiri memberikan tanggungjawab untuk pengaturan alokasi alamat IP dan juga DNS kepada lembaga lainnya yang bersifat regional (RIR) yaitu ARIN, RIPE, APNIC, LACNIC, AfriNIC. Hal ini juga tidak jauh beda untuk alokasi IPv4 yang sudah ada. Untuk tujuan pembelajaran dan juga dokumentasi, IETF telah memberikan pengaturan prefix yang bisa digunakan [RFC 3849] yaitu 2001:0db8::/32 & 3fff:ffff::/32

     E.       CARA KERJA IPV6
IP bertanggung jawab setelah hubungan berlagsung. Tugasnya adalah untuk meruteka paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalan yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan kemudian kembali ke sumber data. Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahi urutan data mana yang akan disusun berikutnya maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi didaerah sumber dan tujuan datagram.

      F.       IMPLEMENTASI IPV6
Pada awal ditemukannya, IPv6 sudah diproyeksikan untuk menggantikan IPv4 yang memang diprediksi bahwa suatu saat akan habis. Namun dari perbandingan dua grafik di bawah ini, ternyata pertumbuhan IPv6 tidak seperti yang diharapkan. Pengguna lebih memilih IPv4 daripada IPv6 dalam aplikasi-aplikasi mereka bahkan sampai saat IPv4 hampir memasuki batas akhirnya. Sosialisasi IPv6 pun dirasa masih kurang, sehingga publik masih belum familiar dengan penggunaan IPv6 ini.

Berdasarkan jumlah alokasi IPv6, Indonesia berada pada peringkat ke-17 dunia, dan berada pada peringkat ke-4 untuk kawasan Asia-Pasifik, di bawah Australia, China, dan Jepang. Permintaannya mulai meningkat cukup tajam pada awal tahun 2010. Meskipun berdasarkan grafik di atas, pertumbuhan IPv6 di Indonesia cukup signifikan, namun hal tersebut baru berlaku di level provider dan operator telekomunikasi saja dan belum menyentuh sampai ke end user. Untuk end user sendiri sampai saat ini masih cenderung familiar dengan menggunakan IPv4  meskipun para operator dan provider sudah mulai melakukan proses migrasi secara bertahap.

DYNAMIC ROUTING
    A.      PENGERTIAN DYNAMIC ROUTING
Dynamic routing adalah sebuah router yang  memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar.
 Dengan kata lain ,routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.


    B.       PROTOKOL DYNAMIC ROUTING
Pada layer TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
1.          RIP — menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector,
2.     IGRP — menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector,
3.        OSPF — menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link state,
4.     EIGRP — menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector.

    C.       CARA KERJA DYNAMIC ROUTING
1.       RIP versi 1
Cara kerjanya : RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi secara default RIP memiliki jumlah hop maksimum yang diizinkan, yaitu 15, yang berarti bahwa nilai 16 dianggap tidak terjangkau. RIP bekerja dengan baik di network-network yang kecil, tetapi tidak efisien pada network-network yang besar dengan link WAN yang lambat atau pada network-network yang memiliki sejumlah besar router terpasang. RIP versi 1 menggunakan hanya classful routing, yang berarti semua alat di network harus menggunakan subnet mask yang sama, karena tidak mengirikan update dengan informasi subnet mask di dalamnya.
2.       RIP versi 2
Cara kerjanya : Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 multicasts seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan yang menggunakan RIPv1 siaran. Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.
(MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56. Rute tag juga ditambahkan dalam RIP versi 2. Fungsi ini memungkinkan untuk rute harus dibedakan dari rute internal didistribusikan eksternal rute dari EGP protokol.
3.       OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST)
Cara kerjanya : OSPF bekerja dengan link-state protocol yang memungkinkan untuk membentuk tabel routing secara hirarki. OSPF bekerja dengan membentuk sebuah peta network yang dipelajari berdasarkan informasi dari router-router yang berada dalam neighbour. Peta tersebut akan berpusat pada local host. Dari localhost host tersebut akan ada cost untuk menuju network lain yang ditentukan dari hasil perhitungan.
4.       EIGRP
Cara kerja : EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, tetapijumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop. EIGRPtidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksrta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol link-state.
5.       IGRP
Cara kerjanya : Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya: Bandwidth, Delay, Load, dan Reliability.
6.       BGP
Cara kerjanya : BGP bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.

    D.      PERBEDAAN ANTARA DYNAMIC ROUTING DAN STATIC ROUTING
STATIC ROUTING
DYNAMIC ROUTING
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX

    E.       MANFAAT DYAMIC ROUTING
Dynamic routig berfungsi untuk menentukan jalur routing secara otomatis, dengan cara menjelajah jaringan tersebut dan bertukar informari routing antar router.





IP MULTICAST
   A.    IP MULTICAST SERVICE
IP multicast adalah metode mengirimkan data UDP kepada sejumlah penerima yang tertarik menerima data-data ini. IP multicast ini menggunakan teknik komunikasi one-to-many atau many-to-many. Pengirim hanya mengirimkan suatu data sekali saja untuk diterima banyak penerima. Pengirim tidak perlu tahu siapa penerimanya maupun jumlah penerimanya. Salah satu konsep penting dalam IP multicast ini adalah IP multicast group address. Pemancar atau sumber atau penerima mengirimkan informasi ke IP multicast group address, IP multicast group address kemudian meneruskan ke penerima yang berminat menerima informasi ini. Jadi IP multicast group address ini merupakan penghubung antara pemancar dan penerima. Protocol yang digunakan untuk bergabung dengan gorup ini adalah Internet Group Management Protocol (IGMP). Protocol lain terkait dengan IP multicast ini adalah Protocol Independent Multicast (PIM). Multicast filtering adalah proses yang memastikan bahwa penerima hanya menerima multicast traffic hanya jika dia bergabung dalam suatu multicast group. Contoh yang menggunakan pendekatan multicast ini antara lain pembelajaran jarak jauh, pengiriman serentak informasi saham, dan video konferensi.


   B.     FITUR IP MULTICAST\
   1.  Lebih besar ruang alamat
          IPv6 menggunakan potongan-potongan 4 kali lebih untuk mengatasi perangkat di Internet. Ini banyak tambahan bit dapat memberikan sekitar3.4 × 1038 kombinasi yang berbeda dari alamat. Alamat ini dapat mengumpulkan kebutuhan agresif alamat penjatahan hampir segala sesuatu di dunia ini. Menurut perkiraan, 1564 alamat dapat dialokasikan untuk setiap meter persegi dari dunia ini.
    2.  Header Disederhanakan / Simplified Header
IPv6 di header telah disederhanakan dengan memindahkan semua informasi yang tidak perlu dan opsi (yang hadir di IPv4 header) ke akhir IPv6 header. IPv6 header hanya dua kali lebih besar daripada IPv4 diberikan fakta bahwa alamat IPv6 empat kali lebih lama.
    3.  End-to-end konektivitas
Setiap sistem sekarang memiliki alamat IP yang unik dan dapat melintasi melalui Internet tanpa menggunakan NAT atau komponen lain penerjemahan. Setelah IPv6 diimplementasikan dengan sepenuhnya, setiap host langsung dapat mencapai host lain di Internet, dengan beberapa keterbatasan yang terlibat seperti Firewall, kebijakan organisasi, dll.
    4. Konfigurasi otomatis
IPv6 mendukung kedua stateful dan stateless auto mode konfigurasi perangkat host yang. Dengan cara ini, tidak adanya sebuah server DHCP tidak menempatkan berhenti di inter segmen komunikasi.
    5. Forwarding / Routing yang lebih cepat
Header sederhana menempatkan semua informasi yang tidak perlu pada akhir header. Informasi yang terkandung dalam bagian pertama dari header memadai untuk sebuah Router untuk mengambil keputusan routing, sehingga routing keputusan secepat memandang header wajib.
    6. IPSec
Awalnya diputuskan bahwa IPv6 harus memiliki keamanan IPSec, sehingga lebih aman daripada IPv4. Fitur ini sekarang telah dibuat opsional.
     7. Tidak ada siaran / No Broadcast
Meskipun Ethernet Token Ring dianggap sebagai jaringan siaran karena mereka mendukung penyiaran, IPv6 tidak memiliki dukungan siaran lagi. Menggunakan multicast untuk berkomunikasi dengan banyak host.
     8. Dukungan anycast
Dalam mode ini, beberapa interface melalui Internet ditugaskan alamat Anycast IP sama. Router, sementara routing, mengirimkan paket ke tujuan terdekat.
     9. Mobilitas
Fitur ini memungkinkan host (seperti ponsel) untuk berkeliaran di wilayah geografis yang berbeda dan tetap terhubung dengan alamat IP yang sama. Mobilitas fitur IPv6 mengambil keuntungan dari konfigurasi IP otomatis dan ekstensi header.
1   10.  Dukungan prioritas ditingkatkan
IPv4 digunakan bit 6 DSCP (diferensial Layanan kode Point) dan 2 bit ECN (kemacetan eksplisit pemberitahuan) untuk memberikan kualitas layanan tapi itu hanya dapat digunakan jika perangkat end-to-end dukungan itu, yaitu sumber dan tujuan perangkat dan jaringan yang mendasari harus mendukungnya. Di IPv6, lalu lintas kelas dan aliran label digunakan untuk memberitahu router mendasari cara efisien proses paket dan rute itu.
    11.  Kelancaran transisi
Besar skema alamat IP di IPv6 memungkinkan untuk mengalokasikan perangkat dengan alamat IP yang secara global unik. Mekanisme ini menyimpan alamat IP dan NAT tidak diperlukan. Jadi perangkat dapat mengirim/menerima data di antara satu sama lain, misalnya, VoIP dan/atau streaming media dapat digunakan lebih efisien. Fakta lain adalah, header adalah kurang dimuat, sehingga router dapat mengambilkeputusan penerusan dan meneruskannya secepat mereka tiba.
1  12.  Extensibility / Diperpanjang
Salah satu keuntungan utama dari IPv6 header adalah bahwa itu extensible untuk menambahkan informasi lebih lanjut di bagian pilihan. IPv4 menyediakan 40-byte hanya untuk pilihan, sedangkan pilihan di IPv6 dapat sebanyak seperti ukuran paket IPv6 itu sendiri.

   C.     VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL)
VOIP adalah Teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog, seperti yang anda dengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time. Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasionaldapat ditekan hingga 70%. Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena voicedan data networkterpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon konvensional yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX (Private branch exchange).

   D.   FORMAT PAKET VOIP
Dalam paket VoIP ini terdapat format paket, yaitu tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yaitu Header dan payload (beban). Header terdiri atas IP Header, Real-time Transport Protocol (RTP) Header, User Datagram Protocol (UDP) Header, dan link Header. IP Header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paket-paket tersebut ke tujuan. Pada tiap Header IP disertakan tipe layanan atau Type of Service (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara, diperlakukan berbeda dengan paket yang non real time. UDP Header memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket sampai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang sangat peka terhadap delay dan latency. RTP Header adalah Header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan framing dan segmentasi data realtime. Seperti UDP, RTP juga tidak mendukung realibilitas paket untuk sampai di tujuan. RTP menggunakan protokol kendali yang disebut RTCP (Real-time Transport Control Protocol) yang mengendalikan QoS dan sinkronisasi media stream yang berbeda.

    E.     CARA KERJA VOIP
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan.
Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog.

     F.     IP MULTICAST ADDRESS
Merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim paket data ke banyak penerima dalam satu transmisi (one-to-many). Para penerima ini dapat berasal dari berbagai segmen jaringan yang berberda yang terhubung melalui router dan hanya yang menginginkan paket data tersebut. Oleh karena itu, alamat IP para penerima dikelompokan dalma grup tertentu agar lebih efisien jadi cara kerjanya mirip dengan mailing-list. Karakteristik IP multicast address adalah berfungsi untuk mengirim paket data ke banyak penerima dengan satu transmisi dan haya menggunakan satu jalur data saja, sehingga dapat mengehmat peggunaan bandwidht. Pada IPV6 IP multicast address menggunakan blok alamat dengan prefiks ff00: :/8. IP multicast address biasanya diguakan untuk streaming kontent multimedia, seperti : siaran TV , dan juga telah dikembangkan agar bisa many-to-many, yang implementasinya yaitu pada video conference antar pengguna dari berbagai tempat.


1 komentar:

  1. youtube.com/shutterstock/shutterstock - Vimeo
    Find popular content on Vimeo, the world's largest free vivisors source for video youtube downloader and digital production. Watch short clips, explore short videos, readlines and explore

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini